Mengenal Hipertensi
Hipertensi atau Tekanan darah tinggi adalah kondisi yang sangat umum pada orang tua. Tekanan darah adalah kekuatan fisik yang diberikan oleh darah pada dinding arteri. Tekanan darah tinggi berarti jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah. Arteri hipertensi juga dapat merusak dinding arteri. Seiring waktu, hipertensi meningkatkan risiko penyakit jantung, penyakit ginjal dan stroke.Hipertensi mungkin tidak menyebabkan gejala, bahkan jika Anda mengalaminya selama bertahun-tahun. Itu sebabnya persoalan Hipertensi kadang-kadang disebut "Silent Killer" atau jika di terjemahkan "Pembunuh Diam-diam". Diperkirakan 1 dari 5 orang dengan tekanan darah tinggi tidak mengenalinya.
Apa yang Menyebabkan Hipertensi Terjadi?
Tekanan darah diberikan dalam bentuk dua angka, seperti 110/70. Angka yang lebih tinggi disebut sebagai Sistolik adalah tekanan ketika jantung berdetak. Sedangkan angka yang lebih rendah disebut sebagai Diastolik menunjukkan tekanan antara detak jantung, ketika jantung berada pada posisi rileks atau istirahat. Pemutaran tekanan darah normal kurang dari 120/80. Penyebab sebagian besar kasus hipertensi tidak diketahui. Terkadang kondisi ginjal atau kelenjar adrenal menjadi penyebab tekanan darah tinggi.Area Resiko Luar Biasa
Anda dianggap memiliki tekanan darah tinggi jika tekanan darah Anda 140/90 atau lebih tinggi untuk kedua angka tersebut. Pada tingkat tekanan darah ini, Anda mungkin tidak mengalami gejala apapun. Ketika tekanan darah mencapai 180/110 atau lebih tinggi, kondisi serius yang dikenal sebagai krisis hipertensi dapat terjadi.Siapa yang Memiliki Tekanan Darah Tinggi ?
Tekanan darah tinggi lebih sering terjadi pada orang tua. Pada usia 45 tahun, pria lebih mungkin memiliki tekanan darah tinggi daripada wanita. Pada usia 65, ini terbalik dan lebih banyak wanita terpengaruh.- HIPERTENSI dan RAS : Orang berkulit gelap memiliki risiko lebih tinggi terkena tekanan darah tinggi, menurut penelitian.
- HIPERTENSI dan NATRIUM : Natrium, bahan kimia yang ditemukan dalam garam, meningkatkan tekanan darah dengan meningkatkan kemampuan tubuh untuk menahan air. Makanan olahan mengandung natrium tinggi dan membentuk sekitar 75% dari asupan natrium kita. Dari jumlah tersebut, daging kaleng dan sup memiliki kandungan natrium tertinggi dalam makanan.
- HIPERTENSI dan STRES : Stres menyebabkan peningkatan sementara tekanan darah, tetapi tidak ada bukti bahwa stres menyebabkan tekanan darah tinggi yang menetap. Stres dapat memiliki efek tidak langsung pada tekanan darah karena dapat mempengaruhi faktor risiko lain untuk penyakit jantung. Orang yang stres cenderung mengadopsi kebiasaan tidak sehat seperti pola makan yang buruk.
- HIPERTENSI dan BERAT BADAN : Kelebihan berat badan meningkatkan risiko terkena tekanan darah tinggi dan meningkatkan beban kerja yang dibutuhkan jantung Anda.
Tidak ada komentar