Apakah setelah Bekam Boleh Dikerok?
Salam Terapi Jarum - Sebelum menjawab pertanyaan Apakah setelah Bekam Boleh Dikerok?
Kita harus mengetahui terlebih dahulu tentang apa itu bekam dan kerokan. Saya akan coba membahasnya secara singkat, bekam adalah terapi dengan cara menghisap pada permukaan kulit sehingga membuat ruang hampa udara pada titik tersebut yang bertujuan untuk mengumpulkan darah kotor ke permukaan lalu dilakukan pelukaan sehingga darah kotor dapat dikeluarkan dan dikumpulkan ke dalam gelas.
Sedangkan kerokan adalah teknik penanganan yang dipercayai dapat meredakan masuk angin, menghilangkan pegal, sakit seluruh badan, kembung, mual bahkan pusing dan rasa linu-linu pada badan. Kerokan masih kontroversi dikalangan kedokteran medis karena manfaatnya yang belum terbukti secara ilmiah.
Kerokan telah dilakukan sejak lama khususnya di Indonesia sendiri para leluhur kita telah melakukan hal ini. Kerokan dalam istilah Cina disebut sebagai Gua Sha dimana dalam prakteknya menggunakan benda tumpul dan pipih seperti koin, potongan keramik, potongan tanduk kerbau dan giok menjadi salah satu media dalam melakukan kerokan dengan cara mengosok-gosok dipermukaan kulit sehingga membentuk garis-garis atau bintik-bintik kemerahan.
Gerakan menggosokan pada kerokan sebenarnya melukai permukaan kulit dan pori-pori dan melebarkan juga memecahkan pembuluh darah di bawah kulit sehingga menimbulkan garis atau bintik merah yang dikenal pada istilah medis disebut sebagai petechiae atau ekimosis.
Dalam pandangan timur sendiri kerokan dapat bermanfaat sebagai pengusir patogen angin, melancarkan energi dan darah, tetapi jika praktek kerokan dilakukan secara berlebihan dapat mengancam kondisi si klien karena luka yang ditimbulkan efek gosokan kerokan khususnya kerokan yang medianya menggunakan logam seperti koin yang membuat bekas kerokan bukan lagi berwarna merah tetapi menjadi kehitam-hitaman hal ini dapat merusak jaringan kulit baik dipermukaan maupun di bagian bawah kulit.
Maka tindakan melakukan kerokan setelah bekam dapat beresiko dikarenakan titik bekam yang telah merangsang area kulit, terutama telah dikeluarkannya darah dapat memperparah kondisi si klien atau pesakit, sehingga tindakan kerokan setelah melakukan bekam tidak saya sarankan. Kesembuhan harus melalui proses, baik cepat ataupun lambat, seseorang harus bersabar dengan proses kesembuhannya tanpa sabar maka akan timbul rasa tergesa-gesa dalam mencari wasilah kesembuhannya, hal ini dapat beriko mengancam nyawanya sendiri.
Dampak minimal dari kerokan setelah baru melakukan bekam adalah rusaknya jaringan kulit dan dapat melemah imunitas tubuh, membuat badan semakin sakit dan tidak karuan.
Sekian untuk artikel pembahasan tentang Apakah setelah Bekam Boleh Dikerok? semoga bermanfaat.
Salam Azdah Blogger Terapi Jarum.
Tidak ada komentar