Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengembangkan pedoman internasional untuk mengklasifikasikan berbagai jenis penyakit. Sistem ini dikenal sebagai International Classification of Diseases (ICD) atau Klasifikasi Penyakit Internasional. Seiring perkembangan ilmu medis, ICD mengalami berbagai revisi untuk memastikan bahwa setiap kondisi kesehatan dapat dikategorikan secara akurat.
Dalam versi terbaru, terdapat 20 kelompok utama penyakit yang diklasifikasikan berdasarkan karakteristik dan penyebabnya. Berikut ini adalah daftar lengkap beserta penjelasan mengenai setiap kelompok penyakit menurut ICD.
1. Penyakit Infeksi dan Parasit
Penyakit dalam kategori ini disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, atau parasit yang menyerang tubuh manusia. Beberapa contohnya meliputi:
- Penyakit infeksi usus, seperti kolera dan tifus
- Tuberkulosis (TBC)
- Penyakit bakteri zoonotik, yang ditularkan dari hewan ke manusia
- Hepatitis virus
- Infeksi virus pada sistem saraf, seperti ensefalitis
- Demam berdarah dengue (DBD)
- HIV/AIDS
Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan, vaksinasi, serta pengobatan yang tepat.
2. Neoplasma (Tumor dan Kanker)
Neoplasma adalah pertumbuhan sel yang tidak normal dalam tubuh, yang bisa bersifat jinak maupun ganas. Klasifikasinya meliputi:
- Neoplasma ganas (kanker), seperti kanker payudara, kanker paru, dan leukemia
- Neoplasma in situ, yaitu kanker tahap awal yang belum menyebar
- Neoplasma jinak, seperti lipoma dan mioma
- Neoplasma dengan sifat tidak tentu, yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan tingkat keganasannya
Deteksi dini dan pengobatan yang cepat sangat penting dalam menangani penyakit ini.
3. Penyakit Darah dan Organ Pembentuk Darah
Kelompok ini mencakup berbagai gangguan pada darah, seperti:
- Anemia defisiensi besi
- Anemia pernisiosa (defisiensi vitamin B12)
- Anemia hemolitik (sel darah merah hancur lebih cepat dari pembentukannya)
- DIC (Disseminated Intravascular Coagulation)
- Purpura dan kondisi perdarahan lainnya
Kondisi ini dapat menyebabkan kelelahan, pusing, serta meningkatkan risiko infeksi dan perdarahan.
4. Penyakit Endokrin, Nutrisi, dan Gangguan Imunitas
Penyakit ini berkaitan dengan gangguan hormon, metabolisme, dan sistem kekebalan tubuh. Beberapa contohnya:
- Penyakit tiroid, seperti hipotiroidisme dan hipertiroidisme
- Diabetes melitus
- Malnutrisi, baik gizi kurang maupun gizi berlebih
- Sindrom metabolik, seperti obesitas dan resistensi insulin
Pola makan sehat dan gaya hidup aktif dapat membantu mencegah penyakit ini.
5. Gangguan Mental dan Perilaku
Gangguan kesehatan mental mencakup berbagai kondisi seperti:
- Gangguan mental organik, misalnya demensia
- Gangguan akibat zat psikoaktif, seperti ketergantungan narkoba dan alkohol
- Skizofrenia dan gangguan waham
- Gangguan suasana perasaan, seperti depresi dan bipolar
Dukungan psikologis dan terapi yang tepat sangat penting bagi penderita gangguan mental.
6. Gangguan Sistem Saraf
Gangguan ini dapat mempengaruhi fungsi otak, sumsum tulang belakang, dan saraf perifer. Beberapa contohnya:
- Penyakit inflamasi sistem saraf pusat, seperti meningitis
- Penyakit degeneratif, seperti Parkinson dan Alzheimer
- Stroke, yang disebabkan oleh gangguan peredaran darah di otak
Stroke menjadi penyebab utama kematian dan kecacatan di banyak negara, termasuk Indonesia.
7. Penyakit Mata dan Adnexa
Gangguan mata yang umum terjadi meliputi:
- Katarak, yang menyebabkan lensa mata menjadi keruh
- Glaukoma, tekanan tinggi pada mata yang dapat menyebabkan kebutaan
- Gangguan retina, seperti retinopati diabetik
Pemeriksaan mata secara rutin dapat membantu mencegah kebutaan.
8. Penyakit Telinga dan Processus Mastoideus
Penyakit yang sering ditemukan dalam kategori ini adalah:
- Otitis eksterna (infeksi telinga luar)
- Otomikosis (infeksi jamur pada telinga)
Gejala umumnya berupa nyeri, gangguan pendengaran, dan peradangan.
9. Penyakit Sistem Peredaran Darah
Penyakit yang berkaitan dengan jantung dan pembuluh darah meliputi:
- Hipertensi
- Penyakit jantung iskemik
- Penyakit serebrovaskular, seperti stroke
Hipertensi sering kali tidak menunjukkan gejala, tetapi dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak dikontrol.
10. Penyakit Sistem Pernapasan
Beberapa penyakit yang termasuk dalam kategori ini adalah:
- ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut)
- Pneumonia
- Asma
Merokok dan polusi udara merupakan faktor risiko utama penyakit pernapasan.
11. Penyakit Sistem Pencernaan
Penyakit pencernaan yang umum meliputi:
- Diare dan gastroenteritis
- Penyakit tukak lambung
- Hernia
Kebersihan makanan dan pola makan sehat sangat berperan dalam mencegah gangguan pencernaan.
12. Penyakit Kulit dan Jaringan Subkutan
Gangguan yang umum terjadi pada kulit meliputi:
- Infeksi kulit
- Dermatitis dan eksim
13. Penyakit Sistem Otot Rangka dan Jaringan Ikat
Gangguan seperti arthritis dan osteoporosis masuk dalam kategori ini.
14. Penyakit Sistem Kencing dan Kelamin
Meliputi gangguan seperti gagal ginjal dan infeksi saluran kemih.
15. Komplikasi Kehamilan, Persalinan, dan Nifas
Termasuk preeklampsia, perdarahan postpartum, dan infeksi setelah melahirkan.
16. Keadaan Perinatal
Gangguan yang terjadi pada bayi baru lahir, seperti trauma lahir dan infeksi neonatal.
17. Malformasi Kongenital dan Kelainan Kromosom
Termasuk penyakit bawaan seperti kelainan jantung bawaan dan sindrom Down.
18. Gejala dan Tanda yang Tidak Dapat Diklasifikasikan
Misalnya nyeri dada tanpa sebab yang jelas.
19. Cedera dan Keracunan
Meliputi cedera akibat kecelakaan dan keracunan obat.
20. Penyebab Kematian dan Kecacatan Lainnya
Termasuk kecelakaan lalu lintas dan komplikasi medis akibat prosedur operasi.
Kesimpulan
Memahami klasifikasi penyakit menurut ICD sangat penting dalam dunia medis. Dengan mengetahui kategori ini, kita dapat lebih waspada terhadap berbagai penyakit dan mengambil langkah pencegahan yang tepat.
Tidak ada komentar