Salam Terapi Jarum - Di antara semua lubang pada tubuh yang kontak dengan dunia luar, hidung barangkali salah satu lubang yang paling nyaman : udaranya hangat, sirkulasinya bagus, lembab dan memiliki persediaan pangan yang berlimpah untuk bakteri karena terus disediakan oleh selaput lendir hidung (nasal mucosa; lendir dengan kandungan glikoprotein dan garam-garam terlarut). Dengan kata lain, ini tempat yang ideal untuk pertumbuhan bakteri yang selalu ada di udara.
Banyak di antara bakteri yang umum bergaul dengan manusia memiliki warna. Staphylococcus aureus, misalnya, memiliki warna kuning keemasan dan Pseudomonas pyocyanea memiliki warna kebiruan. Biasanya bakteri-bakteri tadi bersama bermacam-macam organisme lain yang terus terisap ke dalam hidung terbilas oleh lendir yang kemudian kita telan. Bakteri-bakteri itu biasanya terbunuh oleh sistem pencernaan kita.
Bagaimanapun, ada situasi yang menyebabkan produksi lendir terhambat akibat infeksi sehingga lendir yang sudah ada menjadi jauh lebih kental dan ini menjadi tempat yang ideal bagi bakteri untuk berlipat ganda dan menghasilkan lendir berwarna. Situasi ini sering dijumpai pada bayi dan anakk-anak yang kurang terurus.
Sementara itu, anda mungkin masih penasaran perihal asal warna hijau. Untuk ini ingat yang terjadi ketika anda menambahkan perwarna biru ke dalam perwarna kuning.
Koresponden terdahulu mengatakan bahwa warna hijau disebabkan oleh perpaduan antara Staphylococcus aureus dan Pseudomonas pycyanea. Ini kesempulan yang kurang pas. Meskipun edisi kedelapan Manual of Determinative Bacteriology karangan bergey (Williams & Wilkins, Baltimore, 1974, halaman 222), masih mengatakan bahwa Pseudomonas pycyanea yang biasa diisolasi dari “luka, luka bakar, dan infeksi saluran kemih,” merupakan agen penyebab blue pus, penyebab warna hijau pada pus (nanah) atau ingus lebih umum.
Nanah hijau atau ingus hijau disebabkan oleh enzim-enzim mielo peroksidase yang mengandung besi dan oksidase serta peroksidase lain yang digunakan oleh granulosit polimorfonuklir (PMN) atau netrofil. Sel-sel darah putih pemakan bakteri yang berumur pendek ini dengan rakus memakan bermacam-macam bakteri dan membuat mereka tidak aktif melalui proses oksidasi, meliputi penggunaan enzim-enzim mengandung besi diatas. Hasil penguraian yang terjadi terdiri atas PMN yang sudah mati, bakteri yang sudah dicerna dan enzim-enzim yang sudah terpakai, nanah mengandung besi dalam jumlah besar. Itu sebabnya mereka berwarna hijau.
Lendir hidung atau ingus tidak selalu hijau. Lendir hidung yang diproduksi pada awal influensa masih bening dan diproduksi akibat kerusakan jaringan oleh serangan rhinovirus (virus penyebab influensa). Ia baru berubah menjadi hijau setelah infeksi berlangsun beberapa hari ketika neutrofil bereaksi mengusir sampah-sampah sel berikut infeksi bakteri sekunder yang sempat menyusul.
Tidak ada komentar