Stroke adalah kondisi medis yang terjadi akibat gangguan aliran darah ke otak, yang dapat menyebabkan disfungsi neurologis. Pemahaman tentang penyebab dan gejala stroke sangat penting, terutama bagi para terapis yang ingin memberikan penanganan optimal. Banyak masyarakat memiliki persepsi keliru tentang stroke, seperti mengaitkannya dengan jatuh di kamar mandi atau begadang, serta menganggap stroke hanya terjadi pada orang tua.
Dengan berkembangnya ilmu kedokteran, mekanisme terjadinya stroke semakin dapat dipahami. Stroke bisa dicegah dan ditangani lebih baik jika penyebab serta gejala-gejalanya diidentifikasi lebih dini.
Penyebab Stroke
Secara garis besar, stroke disebabkan oleh gangguan sirkulasi darah di otak. Berikut adalah penyebab utama stroke:
1. Emboli (Penyumbatan Pembuluh Darah Otak)
Emboli terjadi ketika bekuan darah (blood clot) menyumbat pembuluh darah otak, menyebabkan suplai oksigen dan nutrisi terganggu. Jika ini terjadi, jaringan otak yang terkena dapat rusak atau mati.
Penyebab Emboli:
- Penumpukan lemak di dinding pembuluh darah (atherosclerosis).
- Kelainan jantung seperti gangguan katup atau otot jantung.
- Kerusakan pembuluh darah di luar otak, seperti pada arteri leher.
Gejala Emboli:
- Gangguan bicara atau kesulitan berbicara.
- Kelemahan otot atau kelumpuhan satu sisi tubuh (hemiplegia).
- Kehilangan kesadaran jika arteri utama tersumbat.
2. Pendarahan Otak (Cerebral Haemorrhagia)
Pendarahan otak terjadi akibat pecahnya pembuluh darah di otak.
Penyebab Pendarahan Otak:
- Aneurisma, yaitu lemahnya pembuluh darah yang dapat pecah akibat tekanan darah tinggi.
- Kelainan bawaan (Congenital Aneurysm).
- Cedera kepala atau trauma fisik.
- Anomali pembuluh darah (Arterio Venous Anomaly), yaitu kelainan bentuk pembuluh darah sejak lahir.
Gejala Pendarahan Otak:
- Kehilangan kesadaran mendadak.
- Reflek pupil dan kornea hilang.
- Kelumpuhan organ gerak dan gangguan fungsi pencernaan atau urogenital.
Gejala Stroke
- Stroke akibat trombosis berkembang secara bertahap, diawali dengan migrain, sensasi mati rasa di malam hari, hingga akhirnya terjadi hemiplegia.
- Stroke akibat pendarahan otak terjadi tiba-tiba, disertai hilangnya kesadaran, kelumpuhan anggota tubuh, dan ketidakmampuan mengontrol BAK/BAB.
- Stroke akibat emboli otak terjadi mendadak, menyebabkan koma dan hemiplegia.
- Stroke akibat vasospasmus otak umumnya disertai riwayat tekanan darah tinggi, kesulitan bicara, dan gangguan penglihatan.
Terapi Akupunktur untuk Stroke
Akupunktur memiliki peran penting dalam pemulihan pasien stroke, terutama dalam memperbaiki sirkulasi darah, merangsang regenerasi saraf, dan mengurangi kekakuan otot.
Titik Utama Akupunktur untuk Stroke:
- GV 20 (Baihui)
- Ex-13 (Anmian)
- GV 16 (Fengfu)
- GV 26 (Renzhong)
- Ex-24 (Shixuan) – ujung 10 jari tangan
- Ex-30 (Yongquan) – di antara titik TE.4 dan TE.5 pada pergelangan tangan
Titik Tambahan Sesuai Gejala:
- PC 6 (Neiguan) → Jika nadi lemah.
- CV 6 (Qihai), CV 4 (Guanyuan), St 36 (Zusanli) → Jika pasien mengalami kesulitan BAB/BAK.
- SI 3 (Houxi), GB 34 (Yanglingquan) → Jika terdapat kekakuan anggota gerak.
- LI 11 (Quchi), LI 4 (Hegu), Ex-2 (Yintang) → Jika pasien mengalami demam.
Catatan Penting:
- Terapi dapat dilakukan dengan moksibasi menggunakan moksa bakar atau alat pemanas seperti TDP.
- Stimulasi listrik (electroacupuncture) dapat diterapkan pada titik mayor untuk meningkatkan efektivitas terapi.
- Pemantauan tekanan darah sangat penting, terutama bagi pasien dengan riwayat hipertensi.
- Perhatikan risiko dekubitus (luka akibat berbaring terlalu lama) yang bisa menyebabkan nekrosis (kematian jaringan).
- Gangguan pernapasan akibat lama berbaring perlu diwaspadai.
Untuk informasi lebih lanjut tentang titik akupunktur dan teknik aplikasinya, Anda bisa merujuk ke Manual Akupunktur.
Terapi Herbal untuk Stroke
Resep 1:
Bahan:
- 10 gram bawang putih
- ½ buah bawang bombai
- 25 gram temu hitam
- 10 gram bunga mawar
Cara membuat:
Rebus semua bahan dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, minum 2x sehari dalam keadaan hangat.
Resep 2:
Bahan:
- 1 jempol kaki umbi dewa
- 3-4 lembar daun dewa segar
- 5 jengkal akar alang-alang
- 1 genggam pegagan
Cara membuat:
Rebus dalam 4 gelas air hingga tersisa 2 gelas, minum 2x sehari dalam keadaan hangat.
Resep 3:
Bahan:
- Segenggam daun bawang dengan akarnya
- Segenggam daun cemara
Cara membuat:
Giling menjadi pasta, rebus dengan 60 ml air, lalu minum. Resep ini efektif untuk pasien stroke yang mengalami koma, aphasia, dan produksi air liur berlebihan.
Resep 4:
Bahan:
- 50 ml sari jahe
- 100 ml minyak wijen
Cara penggunaan:
Campurkan kedua bahan, lalu berikan secara perlahan-lahan kepada pasien. Terapi ini efektif untuk pasien yang mengalami aphasia.
Resep 5:
Bahan:
- 20 gram biji seledri
- 15 gram jahe merah
- 1 batang serai
- 10 gram daun salam
- 1 liter air
Cara membuat:
Rebus semua bahan hingga tersisa setengahnya. Minum 2x sehari untuk membantu memperbaiki sirkulasi darah dan mengurangi tekanan darah tinggi.
Terapi Jus untuk Stroke
Pagi:
- 1 gelas sari wortel
- ½ gelas sari bayam
Siang:
- 1 gelas sari wortel
- ½ gelas sari bayam
- ¼ gelas sari lobak
Sore:
- 1 gelas sari wortel
- ½ gelas sari seledri
- ¼ gelas sari bayam
Malam:
- 1 gelas sari wortel
- 1/3 gelas sari bit
- ½ gelas sari seledri
Kesimpulan
Stroke adalah kondisi serius yang membutuhkan penanganan segera. Dengan memahami penyebab, gejala, serta metode terapi akupunktur dan herbal yang tepat, seorang terapis dapat membantu pasien dalam proses pemulihan. Akupunktur terbukti efektif dalam merangsang regenerasi saraf dan memperbaiki fungsi tubuh setelah stroke.
Tidak ada komentar