Penanganan Terapi Tentang Akupunktur

Rahasia Pemulihan Saraf Wajah: Mengungkap Kekuatan Akupunktur dalam Penanganan Bell's Palsy

Azdah
Agustus 17, 2024
0 Komentar
Beranda
Penanganan Terapi
Tentang Akupunktur
Rahasia Pemulihan Saraf Wajah: Mengungkap Kekuatan Akupunktur dalam Penanganan Bell's Palsy


Bell’s Palsy merupakan kondisi medis yang ditandai dengan kelumpuhan mendadak pada satu sisi wajah. Ini sering terjadi karena gangguan saraf wajah (nervus facialis), yang dikenal dalam kedokteran barat sebagai saraf otak ketujuh. Bell’s Palsy dapat menyerang siapa saja, tetapi biasanya lebih sering dialami oleh individu berusia antara 20 hingga 40 tahun, dengan prevalensi lebih tinggi pada perempuan yang memiliki unsur Yin lebih dominan dalam tubuhnya. Penyebab utamanya diduga kuat berasal dari paparan angin dingin, yang menyerang meridian utama (Yang Ming dan Shao Yang) di wajah, mengakibatkan gangguan pada sirkulasi energi (Qi) dan darah, yang pada akhirnya menimbulkan malnutrisi pada otot wajah.

Secara klinis, Bell's Palsy ditandai dengan berbagai gejala seperti kesulitan mengontrol gerakan otot wajah. Wajah pasien mungkin terlihat mencong atau asimetris, mata pada sisi yang terkena sulit ditutup rapat, dan sudut mulut bisa tertarik ke bawah. Selain itu, pasien sering kali mengalami keluarnya air liur yang berlebihan, ketidakmampuan untuk mengerutkan dahi atau mengangkat alis, serta kesulitan dalam memperlihatkan gigi atau menutup mata sepenuhnya. Rasa nyeri di sekitar telinga atau kepala, serta selaput lidah yang tampak putih tipis dengan denyut nadi yang lambat dan tegang, juga sering ditemui pada penderita Bell's Palsy.

Peran Akupunktur dalam Penanganan Bell's Palsy

Akupunktur telah lama dikenal sebagai metode pengobatan alternatif yang efektif dalam penanganan Bell’s Palsy. Berdasarkan pandangan pengobatan tradisional Tiongkok, Bell’s Palsy disebabkan oleh terhalangnya aliran Qi dan darah di meridian yang terkait dengan wajah. Oleh karena itu, prinsip utama terapi akupunktur adalah untuk mengusir angin dingin yang menyerang meridian, melancarkan sirkulasi energi, dan menghilangkan sumbatan yang menyebabkan kelumpuhan otot. Dengan merangsang titik-titik tertentu di tubuh, terapi ini dapat mengembalikan keseimbangan energi dan memulihkan fungsi otot serta saraf yang terganggu.

Dalam praktiknya, akupunktur untuk Bell’s Palsy melibatkan penggunaan beberapa titik utama yang terletak di wajah dan leher. Penggunaan titik-titik ini bertujuan untuk memulihkan fungsi normal saraf dan otot, memperbaiki sirkulasi energi, serta mempercepat proses penyembuhan. Beberapa titik penting yang sering digunakan adalah:

Titik Utama Akupunktur:

  1. Yifeng (TE 17 Tirai Angin): Titik ini berfungsi untuk mengatasi kelumpuhan saraf wajah dengan merangsang sirkulasi energi dan darah di sekitar telinga dan wajah.
  2. Yangbai (GB 14): Berperan dalam mengurangi ketegangan otot di daerah dahi dan mengembalikan simetri wajah.
  3. Quan Liao (SI 18): Merangsang otot wajah dan memperbaiki aliran energi di sekitar pipi.
  4. Xia Guan (St 7 Pintu Gerbang Bawah): Membantu memulihkan gerakan pada rahang dan otot sekitarnya yang terpengaruh oleh Bell’s Palsy.
  5. Jianche (St 6 Kereta Rahang): Digunakan untuk meredakan kelumpuhan otot rahang dan memfasilitasi pergerakan yang lebih baik.
  6. Dicang (St 4 Gudang di Bawah Tanah): Membantu mengembalikan simetri wajah dengan merangsang otot-otot di sekitar mulut.
  7. Hegu (LI 4 Kumpulan Lembah): Titik ini memiliki fungsi umum dalam meredakan nyeri, melancarkan peredaran darah, dan menghilangkan sumbatan pada meridian.
  8. Taiyang (Extra Meridian): Digunakan untuk mengatasi nyeri dan ketegangan di sekitar mata dan dahi.

Selain titik-titik utama tersebut, dalam beberapa kasus yang lebih parah atau yang tidak merespon cepat terhadap terapi, penambahan beberapa titik akupunktur lain di sekitar kepala, leher, dan bahu juga dapat dilakukan. Penggunaan cupping (bekam) juga bisa diterapkan pada sisi yang terkena setiap tiga hingga lima hari sekali, yang bertujuan untuk menarik angin keluar dari tubuh dan meningkatkan sirkulasi darah di sekitar otot yang terkena Bell's Palsy.

Titik Akupunktur Tambahan:

  • Fengchi (GB 20): Berfungsi untuk menghilangkan angin di kepala dan mengurangi rasa nyeri.
  • Zan Zhu (BL 2): Membantu mengembalikan fungsi alis yang lumpuh atau menurun.
  • Jingming (BL 1): Mengatasi masalah mata yang tidak dapat tertutup rapat akibat kelumpuhan saraf.
  • Yingxiang (LI 20): Mengatasi gangguan pernapasan dan memperbaiki fungsi saraf penciuman.

Prosedur Penusukan dan Teknik Manipulasi Jarum

Terapi akupunktur untuk Bell’s Palsy tidak hanya mengandalkan pemilihan titik akupunktur yang tepat, tetapi juga memerlukan teknik penusukan dan manipulasi jarum yang sesuai. Biasanya, jarum dengan diameter 0,20 mm dan panjang 30 mm digunakan. Kedalaman jarum disesuaikan dengan titik yang dipilih, dengan variasi antara 5 hingga 30 mm. Misalnya, pada titik ST 1 dan EX-HN 4, jarum ditusukkan dengan sudut miring menuju mata dengan kedalaman 5 hingga 10 mm untuk menghindari kerusakan pada konjungtiva. Sementara itu, pada titik LI 4 dan ST 9, jarum ditusukkan secara tegak lurus pada kulit hingga kedalaman 20 hingga 30 mm.

Teknik de-qi atau sensasi qi, yang melibatkan manipulasi jarum untuk mendapatkan respons dari tubuh, diterapkan selama 10 menit. Manipulasi ini dilakukan pada awal dan akhir sesi terapi untuk memastikan jarum bekerja dengan optimal dalam memperbaiki aliran energi dan sirkulasi darah. Retensi jarum dilakukan selama 30 menit, dan terapi biasanya dilakukan satu kali sehari hingga kondisi pasien membaik.

Penggunaan Moksibusi dalam Terapi Bell’s Palsy

Selain akupunktur, moksibusi sering kali digunakan sebagai bagian dari terapi Bell’s Palsy. Moksibusi adalah teknik pemanasan yang menggunakan bahan herba moxa untuk merangsang titik-titik akupunktur tertentu. Dalam terapi Bell’s Palsy, moksibusi biasanya diterapkan pada titik Xinshu (BL 15) dan Juque (CV 14) untuk memperbaiki aliran darah dan energi di area yang terkena. Moksibusi dilakukan sebanyak tujuh kali dalam satu sesi, dan sering kali digunakan untuk mengurangi rasa sakit yang parah atau keluhan lain yang tidak merespon baik terhadap akupunktur saja.

Akupunktur untuk Neuralgia Trigeminal

Selain Bell’s Palsy, akupunktur juga efektif dalam menangani neuralgia trigeminal, kondisi yang menyebabkan rasa nyeri hebat di wajah akibat iritasi atau kerusakan pada saraf trigeminal. Pengobatan untuk neuralgia trigeminal biasanya melibatkan titik-titik akupunktur seperti DU 20, BL 1, GB 14, dan TE 23, yang bertujuan untuk meredakan nyeri dan memperbaiki fungsi saraf yang terganggu.


Kesimpulan

Terapi akupunktur merupakan pendekatan yang aman dan efektif dalam penanganan Bell’s Palsy. Dengan kombinasi titik akupunktur yang tepat, teknik penusukan yang terampil, serta penggunaan moksibusi dan cupping bila diperlukan, pasien dapat merasakan perbaikan signifikan dalam gejala yang mereka alami. Pengobatan ini tidak hanya berfokus pada pengurangan gejala, tetapi juga pada pemulihan fungsi saraf dan otot wajah yang terkena dampak Bell's Palsy, sehingga pasien dapat kembali menjalani kehidupan dengan lebih nyaman dan percaya diri.

Referensi: "The Role of Acupuncture in the Management of Bell’s Palsy", eBook.

Penulis blog

Tidak ada komentar