Sakit merupakan hal yang pasti akan dialami, tidak seorangpun manusia tidak pernah sakit, nabi saja pernah sakit, walaupun pada semasa hidupnya nabi sakit hanya beberapa kali, apalagi kita sebagai manusia biasa.
Islam tidak hanya membahas masalah Aqidah Ketahuidan saja ataupun masalah bagaimana tatacara dalam beribadah, tetapi agama Islam selalu memperhatikan segala aspek yang saling berkaitan, hal ini untuk menunjang fitrahnya kita sebagai manusia dan seorang hamba Allah yang taat, hingga Islam-pun sangat memperhatikan bagaimana kondisi kesehatan seorang Muslim.
Dibawah ini merupakan 3 Formula Konsep Kesembuhan Thibbun Nabawi sebagai berikut :
Allah ta'ala berfirman :
Maka kesembuhan hanya akan menjadi sebuah mimpi jika si pesakit tidak mau atau enggan menjaga kondisi kesehatannya dan staminanya
Allah ta'ala berfirman :
Allah membolehkan bagi yang sedang berhaji untuk bercukur di sebabkan kutu atau penyakit kulit di kepala atau yang lain dalam rangka MENGELUARKAN UNSUR UNSUR BERBAHAYA DARI TUBUH
Maka sekali lagi, kesembuhan adalah sebuah mimpi yang tinggal mimpi saja jika si pesakit tidak berusaha MENGELUARKAN UNSUR UNSUR BERBAHAYA PADA TUBUHNYA
Allah ta'ala berfirman :
Sekali lagi, jika si pesakit tidak mau MENCEGAH UNSUR BERBAHAYA AGAR TIDAK MENYENTUH TUBUHNYA maka kesembuhan haqiqi hanyalah sebuah fatamorgana
Sumber : kitab Ibnul Qayyim Zaadul Maad tentang Thibbun Nabawi bab Marodhul Abdan ( Penyakit Penyakit Jasad )
1. Hifzus Sihah
Pengertian dari Hifzus Sihah adalah menjaga kondisi kesehatan tubuhAllah ta'ala berfirman :
فمن كان منكم مريضا أو علی سفر فعدۃ من أيام أخر
( البقرۃ : ١٨٤)
Allah membolehkan ORANG SAKIT untuk tidak puasa dalam rangka MENJAGA KESEHATAN dan stamina tubuh nya Maka kesembuhan hanya akan menjadi sebuah mimpi jika si pesakit tidak mau atau enggan menjaga kondisi kesehatannya dan staminanya
2. Istifrogh Mawad Fasidah
Mengeluarkan seluruh unsur-unsur berbahaya bagi tubuh dari tubuh si pesakitAllah ta'ala berfirman :
فمن كان منكم مريضا أو به أذی من رأسه ففديۃ من صيام أو صدقۃ أو نسك
( البقرۃ : ١٩٦ )
Allah membolehkan bagi yang sedang berhaji untuk bercukur di sebabkan kutu atau penyakit kulit di kepala atau yang lain dalam rangka MENGELUARKAN UNSUR UNSUR BERBAHAYA DARI TUBUH
Maka sekali lagi, kesembuhan adalah sebuah mimpi yang tinggal mimpi saja jika si pesakit tidak berusaha MENGELUARKAN UNSUR UNSUR BERBAHAYA PADA TUBUHNYA
3. Himyatul Badan Min Mawad Mukdzi
Mencegah unsur-unsur yang dapat membahayakan badan untuk terkena atau tersentuh badan atau bahkan masuk ke badanAllah ta'ala berfirman :
وإن كنتم مرضی أو علی سفر أو جاء أحد منكم من الغاءط أو لامستم النساء فلم تجدوا ماء فتيمموا صعيدا طيبا
( النساء : ٤٣ )
Allah membolehkan bagi si sakit untuk menggantikan wudhu dengan tayammum , dalam rangka MENCEGAH UNSUR BERBAHAYA dari si pesakit saat itu, karena mungkin saat sakit air dapat menjadi sebuah unsur berbahaya jika terkena badan yang terluka Sekali lagi, jika si pesakit tidak mau MENCEGAH UNSUR BERBAHAYA AGAR TIDAK MENYENTUH TUBUHNYA maka kesembuhan haqiqi hanyalah sebuah fatamorgana
Sumber : kitab Ibnul Qayyim Zaadul Maad tentang Thibbun Nabawi bab Marodhul Abdan ( Penyakit Penyakit Jasad )
Tidak ada komentar